Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2019

Di Bulan Hujan Sapardi

Gambar
Disela jebak rutinitas harian. Seperti bergerak 360° dari liburan kemarin. Seperti ingin menulis yg tak bertopik ke-Aku-an, namun agaknya tumpukan deadline bersama tugasnya membawa kembali topik itu. Entahlah, meski banyak diskusi di kelas maupun forum lain, entah mengapa kadang jari tak ingin menulis sebagaimana realitanya. Hanya, mungkin sedikit menulis topik ke-Aku-an tak apa lah, memang manusia punya jiwa-jiwa egoisme ya. Hehe. Ini hanya catatan ringan di sela bebal pengin nulis apa. Apa yang terlintas dari hidup di angka kepala dua? Berfikir tentang bagaimana sudah menjalani hidup? Atau untuk apa sebenarnya duapuluh tahun dilalui? Masing-masing kepala punya pikiran sendiri tentang hidupnya. Kenapa lalu orang yang disini berperan sebagai -Aku- tiba-tiba memikirkan tentang hidup? Ya itu pertanyaan. Karena mungkin Aku tidak tahu jawabannya mengapa pula tiba-tiba ia bertanya demikian. Apakah setiap manusia punya masa tertentu untuk tiba-tiba bertanya seperti itu? A

Ilmu dan Jalan Sunyi

Gambar
Ia Tersenyum merekah Langkahnya gontai sesekali Tapi kembali tegak dan berjalan kembali Ada gambaran tekad bulat dalam wajahnya Yang sesekali diusap oleh tangan lelahnya Mencoba menengok sekitar ia berjalan Mata indahnya tak menemui sosok lain selain dirinya sendiri Agak semu dipandang seseorang jauh didepan sana Tak terjangkau pandangan dan langkahnya Tak jarang berhenti duduk minum namun kemudian berjalan kembali Ingatannya semu Bagaimana ia sampai pada jalan ini Sejauh ini Ditengok pula perbekalannya Masih cukupkah untuk membuatnya tetap berjalan Atau lebih baik menunggu orang dibelakang saja Atau lebih baik mengambil buah ditepi jalan Langkahnya masih mampu Meski telah terseok-seok bakal habis tenaga Masihlah ada harap mengisi kembali bekal Melanjutkan jalan yg membawanya Yg ingatannya tangkap Jalan ini sunyi Tak jarang ia jatuh dan ingin berhenti Atau melaluinya seadanya saja Entah dimana muaranya Tapi ada tetes cahaya Katanya Ia berjalan, karen

Dua Sisi Wisata Alam

Gambar
Musim liburan akan segera berlalu.  Coba nulis santai, liat fenomena yang lagi terjadi, kali-kali buat refleksi sambil bercermin aja ya, pendek saja biar tak malas bacanya.  Liburan, katanya melemaskan otot sejenak dari rutinitas kerja harian, juga meredam pikiran yang panas dari tugas-tugas kuliah, maupun sekolah. Nikmatnya memang bersantai bersama orang-orang terkasih. Masing-masing punya referensi liburan, ada yang memilih nonton film, baca buku, tiduran sambil nonton televisi, maupun pergi ke alam yang katanya punya nuansa nature, dan jadi epic kalau difoto dan upload cantik di instagram.  Kiranya banyak orang yang pasti tak melewatkan moment liburan tanpa pergi ke tempat yang bernuansa alam. Dari pantai dan pasirnya, sampe ke gunung, banyak pilihan pastinya. Maka jangan heran, kalau beranda media sosialmu bakalan dipenuhi sama foto liburan. Ya maklumin saja ya, kan memang tempatnya untuk berbagi cerita. Foto-foto cantik keindahan alam tak kalah mewarnai dunia libura

Ungkap Kritik

Gambar
Bersuara bahwa kritik perlu dibangun Setiap pemikiran manusia, adalah logis untuk dikritik Krn dg kritik, pemikiran itu hidup Mungkin juga dengan kehidupan Yang aku tanyakan Hanya bagaimana mungkin, Mereka yg menyuarakan urgensi kritik Kemudian berbicara indah penuh bahasa ilmu Sayang beribu sayang Dalam apa yg dikatakannya pula, Tersirat sebuah pesan antikritik atas pemikirannya,  juga atas tindakannya Bahasa penghakiman pun tak urung digunakan Itu hanyalah suatu realita Yang mungkin ku paparkan penuh bahasa penghakiman? Manusia boleh menilai semau sepemikirannya pastinya Dalam pandangan lebih jauh, - yg tentu boleh dikritik juga Agaknya manusia perlu kembali merunduk Merunduk atas ilmu yg dipunya Merunduk atas jabatan yg dipunya Merunduk atas kelebihan yg dipunya Kritik sbg hal yg seringkali terbangun reflek Perlu ditanggapi dari berbagai sudut pandang Jelas harus pula ditanggapi dr sudut pandang pengkritik Disiplin ilmu yg berbeda Ilmu pengetah
Gambar
Assalamu'alaikum,  Lama tak menulis ya hingga kadang susah untuk kembali merangkai kata. Sejak jaman story, agaknya kebiasaan nulis jadi berkurang. Banyak curahan dan pemikiran dituangkan di story saja, entah itu Instagram maupun WhatsApp.  Sebenarnya ini blog udh dibuat dari taun kapan. Cuma ga pernah keisi jg sampai tulisan ini dipost. Banyak sebab kenapa ku pribadi ga pernah post di Instagram maupun Blogspot sih. Yang jelas, tulisan ini sebagai pembuka, dan salam sapa untuk pembaca semua, hehe. Ada banyak kata dlm bbrp tulisan jaman kurs rupiah masih dabelas ribu. Mungkin nanti bisa di post buat selanjutnya. Ya doakan saja saya kembali tenggelam dalam aksara. Tak hanyut dengan rutinitas biasa.  Mohon maaf bahwa saya tak pernah sepenuhnya menuangkan segala rasa yg sedang dirasa. Tak sepenuhnya jg menyusun argumen kuat atas satu isu yg diangkat.  Sejatinya, hanya berapa persen diri ini nampak nyata dalam media digital. Selebihnya, bisalah sembari menunggu hu