Dua Sisi Wisata Alam

Musim liburan akan segera berlalu. 
Coba nulis santai, liat fenomena yang lagi terjadi, kali-kali buat refleksi sambil bercermin aja ya, pendek saja biar tak malas bacanya. 


Liburan, katanya melemaskan otot sejenak dari rutinitas kerja harian, juga meredam pikiran yang panas dari tugas-tugas kuliah, maupun sekolah. Nikmatnya memang bersantai bersama orang-orang terkasih. Masing-masing punya referensi liburan, ada yang memilih nonton film, baca buku, tiduran sambil nonton televisi, maupun pergi ke alam yang katanya punya nuansa nature, dan jadi epic kalau difoto dan upload cantik di instagram. 

Kiranya banyak orang yang pasti tak melewatkan moment liburan tanpa pergi ke tempat yang bernuansa alam. Dari pantai dan pasirnya, sampe ke gunung, banyak pilihan pastinya. Maka jangan heran, kalau beranda media sosialmu bakalan dipenuhi sama foto liburan. Ya maklumin saja ya, kan memang tempatnya untuk berbagi cerita. Foto-foto cantik keindahan alam tak kalah mewarnai dunia liburan. Alam memang menenangkan dan dapat menjadi kawan melepas penat. 

Di libur lebaran, pengunjung tempat wisata biasanya akan melonjak. Iming-iming foto dengan background yang epic, eh malah background fotonya orang juga. Saking ramainya tempat wisata saat ini. Hikmahnya mungkin biar fokus sama kebersamaan juga, tak hanya pada gadget melulu. Ya masa sanak saudara lagi kumpul, pemandangan juga indah, eh fokusnya sama handphone terus. 

Namun agak miris juga melihat tempat wisata di ramainya liburan. Apalagi yang akan dijumpai dengan manusia, mahluk produktif ini? -saya juga tentunya-. 
Tak lain adalah sampah. 

Ada yang aneh dari foto pertama yang tertangkap. Wah ternyata tanahnya banyak sampah berserakan. Ya akhirnya difoto selanjutnya hanya nampak langit dan setengah badan. Malang nian. 
Foto lain? Terlihat biasa saja mungkin, kakinya nampak kok. Tapi ternyata juga menyisakkan sampah di sisi lain. Kecuali bagi masyarakat kelas atas yang bisa merogoh kocek lebih dalam untuk wisata. Tak berhenti sampai disitu, coba lihat berapa orang yang buang sampah lewat jendela kendaraan, baik angkutan umum atau kendaraan pribadi ya. 

“Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena perbuatan tangan (maksiat) manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)” (QS Ar Ruum:41).

Sampah menjadi barang biasa yang terlihat di tempat wisata. Kalau terlihatnya di tempat sampah, ya wajar-wajar aja. Nah kalau berserakan dimana-mana? 
Gausah lama-lama, pegel juga bacanya ya? Kan udah tau dan udah liat juga fenomena diatas. 
Yang jadi pertanyaan, mau ngapain nih kan udah tau juga fenomena liburan ini.

“Dan bila dikatakan kepada mereka: “Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi,” mereka menjawab: “Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan”. Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar” (QS al-Baqarah:11-12).

Yang jelas, mencoba sadar dan menyadarkan. Bisalah kasih tau setidaknya kerabat terdekat biar berhenti buang sampah sembarangan. Malu juga ya, kalau di forum diskusi berkoar ekologis tapi saat pulang kampung eh malah bertentangan. 

Kaya pakaian dalam aja, sampah sendiri ya urus sendiri bukan dibiarkan merusak πŸŒΏπŸƒ
Wallahu a’lam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Banyak cerita banyak warna

Rekomendasi Novel terkait Perempuan

Jangkrik