Ilmu dan Jalan Sunyi


Ia
Tersenyum merekah
Langkahnya gontai sesekali
Tapi kembali tegak dan berjalan kembali
Ada gambaran tekad bulat dalam wajahnya
Yang sesekali diusap oleh tangan lelahnya

Mencoba menengok sekitar ia berjalan
Mata indahnya tak menemui sosok lain selain dirinya sendiri
Agak semu dipandang seseorang jauh didepan sana
Tak terjangkau pandangan dan langkahnya
Tak jarang berhenti duduk minum namun kemudian berjalan kembali

Ingatannya semu
Bagaimana ia sampai pada jalan ini
Sejauh ini
Ditengok pula perbekalannya
Masih cukupkah untuk membuatnya tetap berjalan
Atau lebih baik menunggu orang dibelakang saja
Atau lebih baik mengambil buah ditepi jalan

Langkahnya masih mampu
Meski telah terseok-seok bakal habis tenaga
Masihlah ada harap mengisi kembali bekal
Melanjutkan jalan yg membawanya

Yg ingatannya tangkap
Jalan ini sunyi
Tak jarang ia jatuh dan ingin berhenti
Atau melaluinya seadanya saja
Entah dimana muaranya
Tapi ada tetes cahaya
Katanya
Ia berjalan, karena dan untuk muara penciptaannya
Sudah banyak tanda kebesaran yg ia temui,
Begitulah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Banyak cerita banyak warna

Rekomendasi Novel terkait Perempuan

Jangkrik